PERSIAPAN
Mempelajari karate-do bukanlah hal yang
sulit dan bukan juga hal yang mudah. Dibutuhkan kesiapan fisik dan mental yang
memadai. Dalam karate-do tidak dituntut fisik yang prima agar bisa
mempelajarinya, begitu pula dengan mental. Fisik dan mental akan terbentuk
ketika kita mempelajari karate secara baik dan benar, karena sesungguhnya
itulah tujuan karate-do.
Pengenalan dan proses adaptasi fisik
dan mental akan terjadi secara alami, karena tehnik karate diciptakan sesuai
dengan batas-batas kelenturan tubuh manusia.
Pembentukan
mental akan diarahkan melalui filosofi yang terkandung dalam ajaran karate-do,
penekanan pada semangat akan sangat bernilai kepada pembentukan kepribadian
seorang karateka, didalam jiwa yang penuh semangat tidak ada yang tidak mungkin
tercapai, itulah karate-do.
PAKAIAN KARATE
Pakaian karate dalam istilah karate (
jepang ) disebut “DOGI”. Pakaian karate didesign seperti “kimono” ( pakaian
tradisional jepang ). Terbuat dari bahan yang beragam yang memiliki kekuatan
berbeda pula. Warna dasar pakaian resmi karate adalah putih. Terdiri dari 2
(dua) bagian, yaitu baju dan celana.
CARA MEMAKAI SABUK
Cara memakai sabuk merupakan hal yang
tidak boleh dipandang kecil. Penampilan seorang karateka dapat mempresentasikan
tingkat penguasaan terhadap ilmu karate yang dia pelajari. Menggunakan sabuk
karate dengan baik merupakan tanda bahwa seorang karateka memiliki semangat yang
tinggi dan pernghormatan yang tinggi terhadap ilmu karate itu sendiri. Dibawah
ini adalah cara memakai sabuk karate yang baik dan benar.
SALAM KARATE
Etika dalam bersosialisasi disegala
lingkungan adalah mengucapkan salam dengan sesama karateka. Begitu pula dalam
karate. Salam merupakan hal yang sangat penting, karena disinilah letak arti
filosofi terdalam, kerendahan hati dan semangat untuk terus belajar. Dengan
mengucapkan salam berarti kita telah menghormati sesama karateka.Lafal salam
karate adalah “OSH”, yang merupakan kependekan dari kata OSHINABU yang berarti
pantang menyerah.
Sikap
dalam mengucapkan salam adalah sikap siap sempurna dan membungkukkan badan pada
saat mengucapkan kata “OSH”.
KOHEI, SENPEI DAN SENSEI
·
Kohei
adalah adik seperguruan, atau yang memiliki tingkat yang lebih rendah.
·
Senpei
adalah kakak seperguruan, atau yang memiliki tingkat yang lebih tinggi.
·
Sensei
adalah guru/istruktur, atau yang memiliki tingkat Dan-III keatas.
Di
antara ketiga tingkatan ini memiliki hirearki untuk saling menghormati dan
mengucapkan salam.
SUMPAH KARATE
Sumpah karate adalah ikrar seorang
kakareta ketika dia mempelajari karate. Sumpah karate tidak hanya berlaku
ketika diucapkan di Dojo tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
SUMPAH KARATE
SANGGUP MEMELIHARA KEPRIBADIAN
SANGGUP PATUH PADA KEJUJURAN
SANGGUP MEMPERTINGGI PRESTASI
SANGGUP PATUH PADA KEJUJURAN
SANGGUP MEMPERTINGGI PRESTASI
SANGGUP MENJAGA SOPAN SANTUN
SANGGUP MENGUASAI DIRI
TEMPAT LATIHAN
Tempat Latihan dalam karate disebut
“DOJO”, kata ini berasal dari bahasa jepang yang berarti tempat berlatih.
UPACARA KARATE
Sebelum dan sesudah latihan karate
dilakukan upacara karate yang dipimpin oleh karateka tingkat tertinggi yang
mengikuti latihan pada saat itu. Para karateka membentuk sebuah barisan sesuai
dengan tingkatannya. Dimulai dari yang paling tinggi disebelah kiri hingga yang
paling rendah disebelah kanan. Sensei/instruktur yang bertugas pada saat itu
akan berdiri di depan barisan. Ada dua versi upacara karate ini, ada yang
dilakukan berdiri dan yang dilakukan dengan cara duduk. Masing-masing cara
digunakan pada kondisi yang berbeda.
TINGKATAN DALAM KARATE
Hierarki Karate
merupakan tingkatan pada organisasi karate.
Sabuk
Putih
Kyu 10-9
Sabuk
Kuning
Kyu 8-7
Sabuk Hijau
Kyu 7-6
Sabuk
Biru
Kyu 5-4
Sabuk
Coklat
Kyu 3-1
Shodan
Dan I
Nidan
Dan II
Sandan
Dan III
Yondan
Dan IV
Godan
Dan V
……..
Dan VI
……..
Dan VII
……..
Dan VIII
……..
Dan IX
……..
Dan X
MOTTO
“ Kekuatan dipergunakan sebagai pilihan terakhir,
dimana kemanusiaan dan keadilan tidak dapat mengatasi. Tetapi apabila kepalan
dipergunakan dengan bebas tanpa pertimbangan, maka yang melakukan akan
kehilangan harga diri dihadapan orang lain”.
By Gichin Funakoshi
KARATE-DO
“Memutuskan siapa yang menang dan siapa yang kalah bukanlah tujuan
akhir dari karate-do. Karate-do adalah seni perkasa untuk membina kepribadian
melalui latihan, sehingga karateka dapat mengatasi setiap tantangan nyata
maupun tidak nyata”.
PENDAHULUAN
Kata adalah bagian-bagian dari sebuah
tehnik dasar, menengah dan lanjutan yang disusun kedalam kesatuan aturan gerak
tehnik karate. Masing-masing kata mempunyai karakter yang berbeda. Beberapa
kata ada yang kuat dan penuh tenaga, sebaliknya ada yang lemah lembut dan
mengalun secara alami. Bahkan ada kata yang merupakan gabungan dari dua
karakter diatas dan masing-masing kata memiliki kesempatan yang unik.
Shorin-Ryu (Sekolah Shorin) dan
Shorei-Ryu ( Sekolah Shorei )
Kata aliran Shotokan berasal dari
masing-masing Sekolah Shorin ( Shorin-Ryu) atau Sekolah Shorei ( Shorei-Ryu ). Kata
Sekolah Shorin ( Shorin-Ryu ) memperlihatkan gerakan yang sangat ringan, cepat
dengan gerakan cepat kedepan dan kebelakang. Kata Sekolah Shorei ( Shorei-Ryi)
memperlihatkan kekuatan fisik dan tenaga otot. Sangatlah penting untuk
mengetahui dari sekolah mana sebuah Kata berasal, tanpa itu sebuah Kata tidak
dapat pelajari dan mainkan dengan semestinya.
Kata memiliki tingkatan yang dalam
mempelajarinya membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan Gichin Funakoshi
beranggapan bahwa untuk menguasai satu kata saja dibutuhkan 3 (tiga) tahun,
itupun jika ditunjang dengan penguasaan tehnik karate yang tinggi.
1. Kata Heian
Di Pulau Okinawa,
seri kata ini aslinya bernama “ Pinan” kata. Nama Heian diberikan oleh Sensei
Gichin Funakoshi dan khalayak mengartikan Heian dengan “Pikiran yang sangat
tenang”. Pemberian nama Heian kata memperlihatkan bahwa kata ini memiliki
tingkat kesulitan tinggi dalam mempelajarinya, satu sampai lima. Kecuali Heian
dan Tekki kata, kata aliran shotokan tidak menggunakan nama yang menggunakan
penomoran.
2. Kata Tekki
Seri kata ini terdiri
dari 3 (tiga) kata yang aslinya bernama Naihanchi Kata. Sensei Gichin Funakoshi
mengganti namanya menjadi Tekki. Nama Tekki diambil dari kata “Tetsu” yang
berarti besi atau baja, dan “Ki” yang berarti pengendara kuda atau
Pahlawan Berkuda. Dan kemudian Tekki diartikan sebagai Pahlawan berkuda dengan
pakaian besi/baja ( knight ).
3. Kata Dai dan Sho
Dalam tulisan kanji
jepang, kata “Dai” dan “Sho” secara sederhana memiliki arti “besar” dan
“kecil”. Walaupun telah terjadi kesalahan konsep kata, kata “Dai” tidak lagi
atau kurang dari dari kata “Sho”.Kata Gojushiho telah membuktikannya. Versi
“Dai” dari kata Gojushiho pada kenyataannya lebih kecil dari versi “Sho”.
Tetapi secara umum pengertian “Dai” lebih dari “Sho” tetap digunakan hingga
saat ini.
Hirearki Mempelajari Kata
Dalam mempelajari Kata haruslah
terprogram dengan baik sesuai dengan perkembangan tehnik dasar karate yang
dikuasai. Sangatlah penting jika dalam mempelajari Kata harus didampingi oleh
senpei/sensei yang bertugas sebagai instruktur. Setiap tingkat kata
memiliki tingkat kesulitan yang berbeda, makin tinggi kata yang dimainkan makin
tinggi pula penguasaan tehnik dasar karate yang disyaratkan. Mempelajari Kata
akan sangat berkaitan dengan hirearki dalam karate. Dibawah ini dapat dilihat
tingkatan/hirearki dalam mempelajari Kata.
Kyu
9
Heian Shodan
Kyu
8
Heian Nidan
Kyu
7
Heian Sandan
Kyu
6
Heian Yondan
Kyu
5
Heian Godan
Kyu
4
Tekki Shodan
Kyu
3
Bassai-Dai
Kyu
2
Bassai-Dai
Kyu
1
Bassai-Dai
Shodan ( Sabuk hitam
Dan I )
Bassai-Dai dan salah satu Kata Heian atau Tekki
Nidan ( Sabuk hitam
Dan II )
Kelas A/B dan salah satu kata kelas A
Sandan ( Sabuk
hitam Dan III )
Kelas A/B/C dan salah satu kata kelas A/B
Yondan/Godan ( Sabuk
hitam Dan IV/V )
Kelas A/B/C/D dan salah satu kata kelas A/B/C
Kelas A
: Tekki
Nidan,Bassai-Dai, Kanku-Dai, Hangetsu, Empi.
Kelas
B : Tekki Sandan,
Gion, Gankaku, Jutte/Jitte.
Kelas C
: Bassai-Sho, Kanku-Sho,Sochin, Chinte, Nijushiho.
Kelas
D : Gojushiho-Sho,
Gojushiho-Dai, Unsu.
26 KATA ALIRAN SHOTOKAN
KATA HEIAN
Heian berarti
“Fikiran penuh kedamaian”.Kata ini adalah kata pertama dari lima Kata tingkat
dasar, yang diciptakan oleh Yasutsune Itosu ( salah satu guru Gichin
Funakoshi).Meskipun tidak diketahu bagaimana Kata Heian ini diciptakan, tetapi
banyak yang berpendapat bahwa Heian merupakan bagian dari Kata yang lebih
tinggi tingkatannya yaitu Kata Kanku-Dai. Itosu menciptakan Kata Heian untuk
memperkenalkan karate kedalam kurikulum sekolah untuk menghilangkan kesan
tehnik yang berbahaya yang terdapat pada kata lanjutan. Heian Kata merupakan
Kata Shorin, yang memperlihatkan kekuatan dan fleksibelitas gerakan.
“Hal Penting”
Sikap kedepan dan
Pukulan gerak maju . Memiliki 21 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.
Heian Nidan berarti
seri Heian yang kedua. Aslinya Kata ini merupakan Kata yang pertama, tetapi
Gichin Funakoshi merubahnya, karena Kata ini lebih sulit untuk dipelajari
maupun mengajarinya. Kata ini berhubungan dengan Kata Bassai-Dai.
“Hal Penting”
Sikap balik
kebelakang, tendangan menyamping, mengembalikan posisi pinggan atau pinggul dan
kombinasi teknik.
Memiliki 26 gerakan
dengan waktu aplikasi 40 detik.
Heian Sandan berarti
Heian yang ketiga dari seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Jitte.
“Hal Penting”
Sikap kesamping dan
tangkisan atas ( atas bahu/kepala ). Memilki 20 gerakan dengan waktu aplikasi
40 detik.
Heian Yondan berarti
Heian keempat dari seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Kanku-Dai.
“Hal Penting”
Pengembangan/kontraksi,
tangkisan dan tehnik penyelesaian. Memiliki 27 gerakan dengan waktu aplikasi 50
detik.
Heian Godan berarti
Kata Heian kelima dari Seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata
Gankaku.
“Hal Penting”
Flesibelitas dan
Keseimbangan. Memiliki 23 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.
KATA TEKKI
6. TEKKI
SHODAN
Tekki berarti kuda
besi atau posisi berkuda. Tekki Shodan adalah kata Tekki pertama dalam seri
Kata Tekki. Kata Tekki adalah Kata Shorei, menggambarkan kekuatan, tehnik yang
penuh tenaga. Kata Tekki diciptakan dan direvisi oleh Yasutsune itosu.
Funakoshi menghabiskan waktu tiga tahun untuk belajar dan menguasai
masing-masing Kata Tekki ini ( pada waktu itu, setiap murid menghabiskan beberapa
tahun untuk mempelajari Kata ). Tekki Shodan mempunyai nama asli Naihanchi dan
diperkenalkan oleh Itosu, Tekki Nidan dan Sandan diciptakan oleh Itosu.
Belum
ada penjelasan yang memadai kenapa Tekki memiliki perlintasan gerakan satu
garis, meskipun kadang terpikir dilakukan dengan baju besi dan/atau diatas
punggung kuda (hal ini tidak bisa diaplikasikan secara teknis). Makna dari Kata
ini dapat juga pertahanan dengan latar belakang dinding/tembok atau
diatas perahu.
“Hal Penting”
Posisi badan rendah
yang kuat, getaran pinggul, dan sikap kesamping. Memiliki 29 gerakan dengan
waktu aplikasi 50 detik.
7. TEKKI
NIDAN
Tekki Nidan berarti
Kata kedua dari seri Kata Tekki. Tekki Nidan dan Tekki Sandan dipelajari untuk
pertama kali pada level sabuk Coklat, tetapi tidak dipelajari secara intensif
hingga tingkat sabuk hitam.
“Hal Penting”
Posisi badan rendah
yang kuat, getaran pinggul dan sikap kesamping. Memiliki 24 gerakan, dengan
waktu aplikasi 50 detik.
8. TEKKI
SANDAN
Tekki Sandan berarti Kata Tekki yang ketiga dari seri Kata
Tekki.
“Hal Penting”
Posisi badan rendah
yang kuat, getaran pinggul dan sikap kesamping. Memiliki 36 gerakan dengan
waktu aplikasi 50 detik.
KATA LANJUTAN
Bassai-Dai
berarti menghancurkan pertahanan musuh dengan kecerdikan dan menemukan
kelemahan lawan ( kebanyakan mengartikan “Gempuran yang sangat Kuat”). Kata ini
dipelajari pada tingkat Kyu 3 hingga tingkat Shodan ( Dan I ). Aslinya disebut
Passai, Kata ini pertama kali diperlihatkan di Tomari dan shuri. Bassai-Dai
adalah Kata Shorin.
“Hal Penting”
Rotasi Pinggul,
kekuatan penuh, semangat yang kuat dan luapan tenaga, ketidak-untungan harus
menjadi keuntungan. Memiliki 42 gerakan, dengan waktu aplikasi 60 detik.
Bassai-Sho berarti
lebih rendah dari Bassai-Dai. Kata Shorin ini diciptakan oleh Yasutsune Itosu.
Kata ini lembut, tetapi penuh tenaga walaupun tidak seperti Bassai-Dai.
“Hal Penting”
Tangkisan yang sangat
kuat dan serangan balik yang sangat tajam. Memiliki 27 gerakan.
Kanku-Dai berarti
melihat dunia atau langit ( dari gerakan pertama ). Kata Dai menunjukkan bahwa
Kata ini merupakan Kata Kanku terhebat. Kanku-Dai bernama asli Kushanku, nama
seorang ahli bela diri Cina yang datang ke Okinawa pada abad ke-18. Kata ini
merupakan Kata favorit dari Gichin Funakoshi dan Kata ini yang beliau pilih
untuk di demonstrasikan diluar Okinawa. Funakoshi yakin bahwa Kanku-Dai
memiliki semua element dasar dari Karate Shotokan. Kata ini juga merupakan
favorit Sensei Okazaki yang mendemonstrasikan kata ini di buku The Best Karate.
Kata ini juga menjadi bahan ujian sebagai Kata kedua dalam Ujian Nidan ( Dan II
).
“Hal Penting”
Tehnik yang cepat dan
lamban, penuh tenaga dan lembut, pemekaran dan penciutan, dan lompatan dan
membungkuk. Kata ini digunakan jika benar-benar terkepung oleh musuh.
Keadaan/situasi juga merupakan hal penting, karena panjangnya kata. Memiliki 65
gerakan dengan waktu aplikasi 90 detik.
12. KANKU-SHO
Kanku-Sho berarti
Kata terendah didalam Kata Kanku. Kata Shorin ini merupakan perpaduan antara
Heian Yondan dan Kanku-Dai.
“Hal Penting”
Penggunaan tenaga
dengan benar, kecepatan dan pemekaran/penciutan dari otot. Memiliki 47 gerakan.
Jitte ( kadang dibaca
Jutte) berarti tangan sepuluh atau keajaiban sepuluh. Kata Shorei ini berasal
dari Tomari. Kata ini mungkin diperagakan dengan tongkat di tangan. Nama kata
ini tidak mengalami perubahan ( hanya Jitte dan Gion yang tidak mengalami
perubahan ).
“Hal Penting”
Rotasi pinggul, dan
tangkisan dengan tongkat. Memiliki 24 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
Hangetsu berarti
Bulan separuh/Setengah Bulan ( berarti juga nama sikap utama dalam Kata ). Kata
ini adalah asli Cina dan nama aslinya adalah Seisan atau Seishan. Kata ini
diperagakan pertama kali di Tomari. Kata ini adalah Kata Shorei.
“Hal Penting”
Pemekaran/penciutan,
putaran lengan dan pergerakan kaki serta pernapasan. Memiliki 41 gerakan dengan
waktu aplikasi 60 detik.
Empi ( kadang disebut
Enpi ) berarti Burung Wallet Terbang. Kata Shorin ini dipelajari teutama di
Tomari ( hingga Restorasi Meiji, disebarkan ke Shuri dan Naha ). Kata ini
sebelumnya dikenal dengan nama Wansu atau Wanshu ( Setelah seorang ahli
beladiri Cina datang ke Okinawa ). Nama Kata ini diganti oleh Gichin Funakoshi.
Yasutsune Itosu membuat perbaikan yang sangat berarti dari gerakan Kata yang
asli.
“Hal Penting”
Tinggi rendah posisi
badan, gerakan yang cepat ( kecepatan ). Memiliki 37 gerakan dengan waktu
aplikasi 60 detik.
Gankanku berarti
burung bangau diatas karang ( nama ini diambil dari salah satu posisi dalam
kata ini – ada posisi dimana seperti burung bangau dengan satu kaki, sebagai
serangan dalam mempertahankan diri ). Ini merupakan Kata yang sudah sangat tua,
aslinya bernama Chinto, kemudian namanya diubah oleh Gichin Funakoshi. Kata ini
disempurnakan oleh Yasutsune Itosu. Gankaku merupakan Kata Shorin ( walaupun
kadang dikatakan sebagai Kata Shorei ).
“Hal Penting”
Keseimbangan dan
tendangan kesamping. Memiliki 42 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
Arti dari Gion (
Kadang dibaca Jion ) belum ditemukan. Ini merupakan Kata Shorei yang diberi
nama setelah rahib Cina datang ke Okinawa. Gion juga merupakan nama pura di
Jepang dan Cina. Dan Gion dikenal sebagai nama rahib Budha Suci. Nama Kata ini
tidak mengalami perubahan. Gion dipelajari di Tomari. Versi lain dari Kata Gion
ini juga dipelajari aliran karate Wado-Ryu. Didalam mengambil nama dari rahib
Budha Suci, Gion berkonotasi ketenangan, penuh kebanggaan, dan penuh kekuatan
dalam mempelajarinya. Kata ini didemonstrasikan oleh Sensei Tanaka dalam buku
The Best Karate.
“Hal Penting”
Ketenangan, gerakan
penuh tenaga, dengan semangat bertarung yang hebat. Memiliki 47 gerakan dengan
waktu aplikasi 60 detik.
Chinte berarti tangan
ajaib. Kata ini merupakan Kata Shorin yang terdiri dari beberapa tehnik Cina
yang tidak ditemukan dalam karate Shotokan. Finakoshi mengganti namanya menjadi
Shoin, tetapi kemudian kembali lagi kenama yang dahulu. Sangat sulit untuk menguasai
pengunaan tenaga yang benar pada kata ini.
“Hal penting”
Memiliki 33 gerakan.
19. UNSU
Unsu berarti tangan
bagaikan awan. Kata ini merupakan Kata Shorin tanpa diketahui asalnya. Tangan
dengan arti tehnik tangan menyapu lawan seperti awan terbelah pisau dilangit.
Masatoshi Nakayama mengingatkan bahwa Kata Unsu terlihat bagaikan “Burung gagak
yang menakutkan mencoba menari “, jika Kata Heian, Kanku-Dai, Empi dan Gion
sebelumnya telah dikuasai.
“Hal Penting”
Lompatan
Tinggi dan rendah, tenik menendang, berpura-pura dan menggunakan beberapa
bagian tubuh sebagai senjata. Memiliki 48 gerakan.
20. SOCHIN
Sochin berarti
perasaan/keadaan tenang ditengah orang (dan nama ini diambil dari posisi utama
didalam Kata ini ). Kata Sochin merupakan Kata Shorei, dimodifikasi oleh
Yoshitaka Funakoshi ( anak dari Gichin Funakoshi ).
“Hal Penting”
Lamban, gerakan penuh
tenaga dan sikap sochin ( juga disebut sikap fudo-dachi ). Memilki 40 gerakan.
21. NIJUSHIHO
Nijushiho berarti 24
( dua puluh empat ) langkah ( sekarang memiliki 30 gerakan, tetapi aslinya
adalah 24 gerakan kaki ). Makna dari Kata ini adalah sebuah gambaran alami
aliran air atau ombak ( kadang gerakannya lamban dengan segala keagungan,
kadang kuat dan cepat ). Kata ini merupakan Kata Shorin ( meskipun ada yang
mengklaim sebagai Kata Shorei ). Kata ini adalah kata fovorit intruktur Frank
Woon-A-Tai. Pada tahun1934 Guru Gichin Funakoshi memerintahkan Masatoshi
Nakayama untuk mempelajari Kata ini dari Guru Shito-Ryu, Kenwa Mabuni. Kata ini
secara bertahap disesuaikan dengan tehnik Shotokan.
“Hal Penting”
Penggabungan total
dari bermacam kekuatan dan kecepatan ( Masatoshi Nakayama mengingatkan bahwa
kata ini dapat menyerupai sebuah “tarian”tanpa kepandaian yang sempurna untuk
melakukannya ).
Gojushiho-Dai berarti
54 ( lima puluh empat ) langkah ( sekarang 62 gerakan ). Kata Shorin ini
terinspirasi dari seekor burung yang menyerang musuh dengan ketajaman paruhnya.
Nama lamanya adalah Useshi. Kata ini asli dari Cina dan dipelajari di Cina
hingga abad ke-20. Masatoshi Nakayama juga mempelajari Kata Gojushiho ketika
dia belajar Nijushiho dengan Mabuni.
“Hal Penting”
Dengan segala
kelembutan dan tehnik aliran.
Gojushiho-Sho berarti
kata terendah di Kata Gojushiho. Kata ini merupakan Kata Shorin yang
terinpirasi dari seekor burung yang menyerang musuh dengan ketajaman paruh,
sayap dan cakarnya. Kemampuan tehnik tingkat tinggi sangat dibutuhkan untuk
memainkan atau mengerti kata ini.
“Hal Penting”
Satu hal penting
dalam Kata ini adalah tehnik tangan pedang. Memiliki 65 gerakan yang mudah
dikacaukan dengan gerakan Gojushiho-Dai.
24. MEIKYO
Meikyo berarti cermin
membersihkan cermin ( kembali mengasah tehnik karate dengan latihan yang
berulang untuk mendapatkan sebuah pengertian yang jernih tentang tehnik dan
karakter karate ). Kata Shorei ini memiliki pengusaan tehnik dalam Kata Heian
dengan bentuk kata yang lebih lunak dan tenang. Nama asli Kata ini adalah
Rohai. Kata ini merupakan Kata favorit Sensei Nakayama. Menurut cerita asli ,
Kata ini diambil dari sebuah tarian untuk meminta Tuhan memunculkan Dewa Matahari
( Amaterasu ) dari goa dimana dia bersembunyi.
“Hal Penting”
Memiliki 32 gerakan.
25. WANKAN
Wankan berarti
Mahkota Raja. Kata Shorin ini tidak dijelaskan dalam buku The Best Karate.
Wankan adalah Kata terpendek dari semua kata aliran shotokan. Kata ini aslinya
dipelajari di Tomari, terdiri dari gerakan lembut dan ringan dari apa
yang sekarang kita lihat dalam kata aliran shotokan.
Ji’in diciptakan
sebagai sebuah penghormatan terhadap kematian dan ketenangan/penuh kekuatan
dari Gion. Nama aslinya tidak diketahui dan namanya mungkin diambil dari sumber
yang sama dengan Gion. Pembahasan tentang ini belum selesai dalam buku The Best
Karate.
0 komentar:
Posting Komentar