Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

Kamis, 03 Juli 2014

PELAPORAN KEUANGAN



Pengertian Laporan Keuangan
            Menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 (IAI:2004:04) menyatakan bahwa: Laporan Keuangan merupakan laporan periodeik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan dari individu, asosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
            Menurut harahap (2002:7), laporan keuangan merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam pengambilan keputusan dan juga dapat menggambarkan indicator kesuksesan perusahaan mencapai tujuannya.
Fungsi Laporan Keuangan
Fungsi laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan (aktiva, kewajiban dan ekuitas. Menyediakan informasi mengenai kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai informasi akutansi dalam pengambilan keputusan. Selain itu ada 4 point yang juga merupakan fungsi laporan keuangan yaitu:
1.      Menyusun Perencanaan Kegiatan Perusahaan
Laporan keuangan memberikan sebuah informasi yang berisi tentang kemampuan dari perusahaan untuk mengerjakan sebuah perkerjaan. Kemampuan yang dimaksud adalah dari segi dana / keuangan. Tentunya gambaran tersebut akan mampu membuat perusahaan untuk merencanakan sebuah kegiatan yang menurut manajemen cocok untuk di laksanakan dan sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan. Tujuannya tentu adalah agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena menjalankan pekerjaan yang pada pertengahan kehabisan dana dan akhirnya merugikan perusahaan.
2.      Mengendalikan Perusahaan
Selain itu laporan keuangan juga memberikan sebuah gambaran akan beberapa faktor yang mungkin timbul di masa yang akan datang. Gambaran tersebut akan memudahkan pihak manajemen perusahan untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya. Misalnya melihat kondisi perusahaan banyak piutang yang tertunggak, tentu pihak perusahaan akan berusaha untuk mengantisipasi hal tersebut dengan mengurangi penjualan kredit dan meningkatkan penagihan.
3.      Dasar Pembuatan Keputusan Dalam Perusahaan
Hampir sama dengan kedua point di atas bahwa dengan adanya laporan keuangan akan memudahkan pihak manajemen untuk mengambil tindakan, perencanaan yang kemudian di tetapkan menjadi sebuah keputusan atas kelanjutan perusahaan.
4.      Pertimbangan dan pertanggung jawaban pada pihak Ekstern
Setiap perusahaan akan memiliki keterkaitan dengan pihak luar (ekstern). Misalnya saja dengan pihak yang ingin investasi ke perusahaan, atau pihak pemberi pinjaman seperti bank tentu ingin melihat laporan keuangan yang dimiliki perusahaan. Disinilah fungsi laporan keuangan sebagai pertimbangan. Sedangkan untuk fungsi pertanggung jawaban adalah misalnya pada pihak pajak yang membutuhkan laporan keuangan untuk menghitung pajak perusahaan.
Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan
            Laporan keuangan terdiri dari:
1.      Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan mengenai pendapatan dan beban-beban suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi juga merupakan tujuan utama untuk mengukur tingkat keuntungan dari perusahaan dalam suatu periode tertentu. Hasil akhir dari suatu laporan laba rugi adalah keuntungan bersih atau kerugian. Kemudian bila perusahaan tidak membagi deviden, maka seluruh hasil akhir tersebut menjadi laba ditahan. Tetapi bila perusahaan membagi deviden, maka hasil akhir tersebut terlebih dahulu dikurangi dengan deviden untuk memperoleh nilai laba ditahan. Laba Rugi, memiliki dua bentuk penyajian yaitu:
a.       Single Step
Pada bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh dari berbagai kegiatan aktivitas dikelompokkan menjadi satu kelompok yang disebut kelompok penghasilan, sedangkan untuk semua beban dikelompokkan ke dalam satun kelompok yang disebut beban. Penghasilan bersih (laba) merupakan selisih antara kelompok penghasilan dan total kelompok beban.
b.      Multiple Step
Pada bentuk ini penghasilan bersih (laba) dihitung secara bertahap sesuai dengan aktivitas perusahaan. Dengan demikian, semua penghasilan dan beban disajikan sesuai dengan kegiatan/aktivitas, yaitu kegiatan usaha, di luar usaha dan luar biasa.
2.      Laporan perubahan modal
Menurut Rivai, Veithzal dan Idroes (2007:619) mengemukakan bahwa: “Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang menggambarkan perubahan saldo akun ekuitas seperti modal disetor, tambahan modal disetor, laba yang ditahan dan akun ekuitas lainnya.” Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap perusahaan tertentu.
3.      Neraca
Neraca menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
Menurut harahap (2007:107) mengemukakan bahwa: “Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan ini disusun setiap saat dan merupakan opname situasi keuangan pada saat itu.”
Dalam penyajiannya neraca dapat dibagi dalam 3 bentuk, menurut Harahap (2002:75) bentuk neraca yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
a.       Bentuk Neraca Staffel (Refort Form)
Neraca ini dilaporkan satu halaman bertikal. Disebelah atas dicantumkan total aktiva dan di bawahnya disajikan pos kewajiban dan pos modal.
b.      Bentuk Neraca Skontro (Account Form)
Di sini aktiva disajikan di sebelah kiri dan kewajiban serta modal ditempatkan di sebelah kanan sehingga penyajiannya sebelah-menyebelah.
c.       Bentuk yang Menyajikan Posisi Keuangan (Financial Position Form)
Dalam bentuk ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam bentuk sebelumnya yang berpedoman pada persamaan akuntansi. Dalam bentuk ini pertama-tama dicantumkan aktiva lancar dikurangi utang lancar dan pengurangannya diketahui modal kerja. Modal kerja ditambah aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian dikurangi utang jangka panjang, maka akan diperoleh model pemilik. 
4.      Laporan arus kas
Laporan arus kas menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan. Menurut Harahap (2002:93) mengemukakan bahwa: “Laporan arus kas ini dinilai banyak memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan likuiditas di masa yang akan datang. Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, pembiayaan dan investasi.”

0 komentar:

Posting Komentar