Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

Jumat, 26 April 2013

Indahnya Kematian

Hidup dan kematian seolah dua lembah yang saling terpisah. Satu sama lain seperti tak terhubung. Sebagian orang pun mengatakan, bersenang-senanglah di lembah yang satu. Dan, jangan pedulikan lembah lainnya. Padahal, hidup dan kematian tak ubahnya seperti dua pintu dalam satu ruang. Orang tak akan paham makna hidup, sebelum ia merasai bagaimana kematian.
Tak ada sebuah hadiah yang begitu berarti buat seorang mukmin sepanjang hidupnya melebihi kematian. Itulah hadiah Allah yang hanya mampu diterjemahkan oleh mereka yang begitu rindu dengan Kekasihnya yang sejati. Dunia, seberapa pun indahnya, tak lebih penjara  yang membelenggu  diri dalam ketidak nyamanan dan keterpaksaan..
Seperti itulah ungkapan Rasulullah saw dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Abid Dunya, Thabarani dan Hakim. “Hadiah yang pelik untuk seorang mukmin iaiah kematian”
Itulah kematian. Ia bagaikan garis pemisah antara panggung kepura-puraan dengan kehidupan yang sebenarnya. Garis yang memisahkan aneka lakon dan peran dengan sosok asli seorang manusia. Garis yang akhirnya menyatakan kesudahan segala peran dan dikembalikannya segala alat permainan.
Sayangnya, tak sedikit manusia yang lebih cinta dengan dunia pura-pura. Mereka pun berkhayal, andai kepura-puraan bisa buat selamanya. Bisa berpuas diri  dengan aneka lakon dan peran. Tanpa disadari, kecintaan itu pun berujung pada kebencian. Benci pada kematian.
Seperti itulah tabiat anak kecil yang begitu asyik dengan main-mainnya. Mereka lupa kalau sore sudah hampir lewat, dan malam pun akan menjadikan tubuhnya terasa nyaman berteman malam. Dan kemana pun sang anak lain, mereka tak akan mampu bersembunyi dari kemestian malam.
Allah swt menggambarkan orang-orang yang lari dari kematian. Seperti dalam firman-Nya di surah Al-Jumu’ah ayat 8, “Katakanlah: kematian yanag kamu lari daripadanya itu sesungguhnya akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan  kepada Tuhan Maha Tahu hal yang tersmbunyi dan yang terang, lalu dibertikan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

0 komentar:

Posting Komentar