Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

Kamis, 19 Desember 2013

BIAYA OVERHEAD



PENGERTIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
Dokumen sumber utama yang digunakan untuk mencatat overhead dalam jurnal adalah voucher pembelian bukti permintaan bahan baku, kartu jam kerja, dan voucher  jurnal umum. Dokumen –dokumen ini menyediakan suatu catatan atau informasi yang akan dianalisis dan dicatat dalam akun overhead pabrik memasukkan berbagai item yang dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Setiap perusahaan memiliki karakteristiknya masing-masing dan harus membuat akun dan metode pengklasifikasiannya sendiri.
Pada akhir bulan atau tahun overhead pabrik dibebankan dan overhead aktual dibandingkan overhead aktual adalah jumlah biaya tidak langsung yang terjadi. Sementara overhead pabrik yang dibebankan  adalah jumlah biaya yang dialokasikan ke output. Bagian ini mengilustrasikan cara pembebanan overhead pabrik dan menentukan jumlah pembebanan biaya overhead.
Biaya overhead pabrik yang biasa dibebankan ke barang dalam proses, tetapi dalam lingkungan just time, biaya overhead pabrik dapat dibebankan langsung ke harga pokok penjualan. Ayat jurnal akhir periode kemudian dibuat untuk menyesuaikan akun persediaan untuk porsi overhead pabrik dan biaya produksi lainnya yang sesuai dengan unit di persediaan. Ayat jurnal yang lawannya dibuat ke akun harga pokok penjualan mmengguanakn perhitungan biaya blackflush.
Debit di akun pengendali overhead mencerminkan biaya overhead aktual yang terjadi selama periode tersebut, sementara kreditnya mencerminkan jumlah yang dibebankan. Karena debit dan kreditnya jarang sama, maka biasanya ada saldo debit atau kredit di akun tersebut. Saldo debit mengindikasikan bahwa overhead pabrik telah dibebankan terlalu rendah. Sedangkan saldo kredit berarti bahwa overhead telah dibebankan telalu tinggi. Saldo pembebanan terlalu tinggi atau terlalu rendah ini merupakan sumber bagi banyak informasi yang diperlukan oleh manajemen untuk mengendalikan dan menilai efisiensi operasi dan penggunaan kapasitas yang tersedia, serta untuk menghitung tarif overhead pabrik yang telah  ditentukan sebelumnya untuk periode-periode berikutnya.
Alokasi dari jumlah pembebanan yang terlalu rendah atu terlalu tinggi biasanya  cukup sederhana. Diakhir periode akuntansi, jumlah tersebut dapat diberlakukan sebagai biaya periodik atau dialokasikan ke persediaan dan harga pokok penjualan. Jika jumlah overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau rendah  tidak signifikan, jumlah tersebut sebaiknya ditutup langsung ke ikhtisar laba rugi atau ke harga pokok penjualan sebagai biaya periodik.  Daripada memberlakukan overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau rendah adalah untuk merevisi semua jumlah overhead pabrik yang telah di bebankan selama tahun itu. Revisi ini dicapai untuk menyesuaikan ketiga akun yang ditunjukan karena semua jumlah overhead pabrik dibebankan ada di saldo akhir tahun dari ketiga akun tersebut.
Bahan baku langsung akan menjadi komponen utama produk dan dapat diukur dalam hubunganya dengan jumlah yang diproduksi. Tenaga kerja langsung dibebankan secara langsung pada produk dan perubahanya dapat diukur dalam hubunganya dengan jumlah yang diproduksi. Oleh karena itu biaya per unit dari bahan baku dan tenaga kerja langsung dalam kapasitas produksi tertentu adalah tetap, dengan asumsi bahwa tidak ada perubahan harga atau tarif upah serta pengawasan yang efektif tetap terlakasana. Berlawanan dari itu semua, bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung mungkin atau bahkan tidak mungkin dibebankan secara langsung kepada produk. Bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung dapay dihubungkan secara langsung dengan produk baik dalam fisik maupun biaya per unit. Untuk biaya-biaya yang tidak dapat secara langsung dibebankan kepada produk atau tidak dapat dihubungkan secara langsung, dikelompokan dalam biaya overhead pabrik.
Dengan demikian biaya overhead pabrik (BOP) adalah seluruh biaya produksi yang tidak dapat diklasifikasikan sebaga biaya bahan baku langsung atau biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik dapat pula didefinisikan sebagai seluruh biaya produksi yang tidak dapat dilacak atau tidak perlu dilacak ke unit produksi secara individual. Pembedaan antara bahan baku langsung dengan bahan baku tidak langsung serta antara tenaga kerja langsung dengan tenaga kerja tidak langsung sering sukar dilakukan. Di suatu pabrik ada bahan baku dan tenaga kerja yang dapat diklasifikasikan baik sebagai biaya langsung maupun tidak langsung. Pada keadaan ini diperlukan metode klasifikasi yang tepat untuk menentukannya. Dalam biaya overhead pabrik terdapat biaya variable, biaya overhead biaya tetap dan biaya overhead pabrik campuran. Biaya overhead pabrik variable adalah biaya overhead pabrik yang besar kecil dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi, sedangkan biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi. Contoh biaya overhead pabrik variabel adalah biaya bahan penolong. Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya (dalam kisaran tertentu) tidak berubah walaupun terjadi perubahan volume kegiatan. Contoh biaya overhead pabrik tetap adalah pajak bumi dan bangunan, biaya penyusutan aktiva tetap, dan biaya sewa gedung pabrik. Biaya overhead pabrik campuran dapat dibedakan menjadi biaya overhead pabrik semivariabel, misalnya biaya listrik pabrik dan biaya telepon pabrik, dan biaya overhead pabrik bertahap, misalnya gaji supervisor dan gaji inspektur.
Departemen-departeman yang terkait langsung dengan Overhead Pabrik, adalah  Departemen Produksi dan Departemen Pembantu. Departemen Produksi adalah bagian yang bekerja mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Dengan kata lain Departemen Produksi sebagai bagian yang secara langsung memproses produk akhir.  Departemen Pembantu (Departemen Jasa) adalah bagian yang menyediakan jasanya dan secara tidak langsung ikut berperanan dalam proses produksi.
            Tujuan pengawasan Biaya Overhead Pabrik adalah:
a.       Untuk mengetahui sesuai tidaknya realisasi dengan yang direncanakan
a.       Untuk mengetahui besar kecilnya biaya overhead
b.      Untuk menentukan bagian-bagian yang bertanggung jawab

Kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar penyusunan anggaran biaya overhead pabrik, antara lain adalah:
a.       Kapasitas Praktis, adalah kapasitas teoritis (yakni kapasitas pabrik untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh, tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu) dikurangi dengan kerugian waktu yang tidak dapat dihindari karena hambatan intern perusahaan.
b.      Kapasitas Normal, adalah kemampuan perusahaan berproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang
c.       Kapasitas Sesungguhnya Yang diharapkan, adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam periode yang akan dating.

Distribusi Biaya Overhead Pabrik adalah pembagian biaya overhead pabrik tak langsung departemen kepada departemen-departemen yang menikmatinya. Alokasi Biaya Overhead Pabrik adalah pembagian Biaya Overhead Pabrik Departemen Pembantu ke Departemen Produksi, atau dari Departemen Pembantu ke Departemen Pembantu yang lain dan Departemen Produksi.

PERBEDAAN BIAYA OVERHEAD PABRIK NORMAL DENGAN SESUNGGUHNYA
Biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk dapat berupa biaya overhead pabrik sesungguhnya atau biaya overhead pabrik yang ditentukan di muka. Jika biaya overhead pabrik dibebankan sebesar biaya sesungguhnya maka harga pokok produk baru dapat ditentukan setelah semua biaya overhead pabrik sesungguhnya telah terkumpul. Padahal penentuan harga pokok produk diperlukan pada saat barang selesai diproses. Untuk itu, perlu ditetapkan biaya overhead pabrik yang ditentukan di muka atas dasar kapasitas normal.

Biaya overhead pabrik sesungguhnya
            Bila suatu biaya overhead terjadi maka yang harus dilakukan pencatatan atasnya. Sebagaiman apada biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja, jurnal-jurnal dibuat dan diposting ke rekening buku besar dan ke buku besr pembantu.
            Jurnal atas dikeluarkannya biaya overhead pabrik tersebut antara lain sebagai berikut:
Biaya overhead (sesungguhnya)

xxx
  -

Persediaan bahan penolong

  -
xxx

Persediaan supplies

  -
xxx

Biaya penyusutan aktiva

  -
xxx

Macam-macam biaya

  -
xxx

            Pencatatan pada buku besar pembantu lebih dimaksudkan sebagai pengawasan dan pertanggungjawaban serta untuk mendukung penyediaan data untuk biaya overhead pabrik sesungguhnya. Buku besar pembantu bias dibuat untuk setiap operasi yang menunjukkan jenis biaya overhead. Berikut adalah contoh buku besar pembantu dimaksud:



Biaya overhead dibebankan
            Setelah biaya overhead sesungguhnya dicatat di buku besar pembantu dan dicatat di rekening buku besar maka harus dibuat pencatatan untuk mencatat biaya overhead pabrik yang dibebankan ke produk.
            Jurnal yang dilakukan adalah:
Barang dalam proses

xxx
          

Biaya overhead (dibebankan)


xxx

0 komentar:

Posting Komentar