Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

Selasa, 21 April 2015

KESULITAN DAN KEMUDAHAN


Setiap manusia tidak luput dari sebuah, beberapa atau banyak kesulitan. Dan tidak banyak pula yang berkeluh kesah atas semua itu. Saya bukanlah seseorang yang pandai dalam berkata-kata sehingga berkilah bahwa saya tidak pernah berkeluh kesah dan selalu tabah atas segala kesulitan. Wajar saja jika manusia itu berkeluh kesah dan dia menjadi sedih. Baik kesulitan atas ketidakbahagiaannya, ketidakberuntungannya, rasa sakit yang mungkin sedang dia alami. Karena apa yang terjadi dalam diri setiap manusia sudah diatur oleh Allah SWT. Hanya bagaimana kita menghadapi kesulitan itu dan menjadikannya sebuah pelajaran hidup yang dapat meningkatkan nilai spiritualitas terhadap yang Maha Kuasa. Kesulitan yang dialami setiap manusia tentu ada hikmah dibalik semua itu. Berprasangka baik akan menjadikan kita orang yang lebih kuat menghadapi kesulitan. Hidup tidak hanya ada kesulitan saja. Seperti firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al Insyirah: Inna ma’al ‘usri yusro bahwa sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan bahkan dua kemudahan..
 
Kenapa harus saya ?” melontarkan pertanyaan kepada Allah seakan-akan semua yang Allah berikan tidak adil baginya, sehingga dia menyalahkan Allah karena dia melihat hanya dia yang berada dalam lingkaran kesulitan sedang orang lain tidak. Tapi tunggu dulu, jangan menduga bahwa seorang yang tidur di kolong jembatan itu lebih menderita dibandingkan dengan seorang yang tidur di rumah megah, semua itu relative. Jangan melihat orang yang segar bugar sehat jasmaninya itu terpelihara dari kesulitan. Boleh jadi ada hal hal yang tidak kita ketahui yakni anaknya ada yang sakit atau anggota keluarganya ada yang menderita. Sudah jelas bahwa setiap manusia tidak ada yang luput dari kesulitan. Dan Allah tidak memilih milih siapa yang harus Ia beri kesulitan. Apa yang Allah berikan kepada kita adalah baik. Namun kita tentu harus cermat dalam menilainya. Terkadang kebaikan itu diselimuti oleh ujian kesulitan sehingga ketika kita sudah melewati ujian kesulitan itu yang selanjutkan adalah kita akan menikmati hasilnya yaitu kebaikan yang hakiki. Baru kita sadar bahwa apa yang telah diberikan Allah kepada kita adalah bentuk kasih sayang-Nya kepada setiap umatnya..
 
Ketika kita didera kesulitan, hal yang bijak adalah berpikir positif hadapi masalah itu percayalah bahwa Allah selalu bersama kita. Jangan pernah pesimistis bersandarlah kepada Allah karena dengan bersandar kepada-Nya akan menciptkan optimistis yang tiada taranya. Lakukan yang hal positif dan jadilah yang terbaik..


Minggu, 04 Januari 2015

Motivasi untuk KITA

 
Hanya orang takut yang bisa berani, karena
keberanian adalah melakukan sesuatu yang
ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan
punya kesempatan untuk bersikap berani..

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita
adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil..

Anda hanya dekat dengan mereka yang anda
sukai. Dan seringkali anda menghindari orang
yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah
Anda akan mengenal sudut pandang yang baru..

Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi
pencapaian kecemerlangan hidup yang di
idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa
kesenangan adalah cara gembira menuju
kegagalan..

Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan
stress adalah kemampuan memilih pikiran yang
tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang
anda pikirkan adalah jalan keluar masalah..

Bila anda belum menemukan pekerjaan yang sesuai
dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan
anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang
yang berbakat..


Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita
ketahui, kapankah kita akan mendapat
pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum
kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan..

Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup
adalah membiarkan pikiran yang cemerlang
menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang
mendahulukan istirahat sebelum lelah..

Kamis, 01 Januari 2015

Catatan Akhir Tahun



Tak terasa kita sudah berada di penghujung tahun
2014 Sebelum fajar di tahun esok menjelang, ada baiknya kita melihat kembali lembaran-lembaran hari yang telah kita lalui. Iya, melihat kembali masa lalu, bukan untuk terus tenggelam, tapi untuk bangkit dan menjadi manusia baru di sisa waktu yang ada..
Bergantinya siang dan malam, hari demi hari, musim demi musim, tahun demi tahun semestinya membuat kita sadar bahwa saat ini kita sedang berada dalam sebuah perjalanan. Sejak kita dilahirkan, sejak itulah pengembaran kita dimulai, lalu kita belajar untuk mengerti bahwa dunia hanyalah tempat singgah..

Muhasabah.. Mungkin itulah hal yang tepat untuk kita lakukan sebelum memasuki tahun baru besok. Muhasabah berarti melihat kembali setiap lembaran hidup yang pernah kita lalui, apakah ada amal sholeh yang sudah kita persembahkan untuk terus kita tingkatkan ditahun yang akan datang, atau kekurangan-kekurangan yang kelak akan kita perbaiki disaat fajar esok menjelang..

Allah azza wa jalla berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (QS: Al-Hasyr: 18)..

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata : “Setiap hamba semestinya memiliki waktu-waktu tertentu dimana dia menyendiri di dalamnya dengan do’a, dzikir,shalat, tafakkur dan untuk melakukan muhasabah terhadap dirinya serta memperbaiki kondisi hatinya).”(Majmu’ul fataawa Jilid:10). Jauh sebelum Syaikhul Islam, Imam Al-Hasan Al-Basri pernah mengatakan: "Manusia akan senantiasa dlm kebaikan selama masih ada penasehat dlm hatinya, dan muhasabah selalu menjadi obsesinya"(Mawaa'idz Hasan Al-Basri).

"kenapa harus muhasabah ?" itu karena banyak di antara kita yang tak peduli dengan perguliran waktu. Sebagian kita membiarkannya mengalir sepeti air, tanpa target, tanpa rencana dan tanpa tujuan yang jelas. Padahal waktu terlalu mahal untuk dibiarkan mengalir seperti air. Banyak diantara kita yang membiarkan waktu berlalu dengan produktivitas kebaikan yang rendah atau sia-sia, sementara orang lain telah jauh melangkah dengan berbagai macam amal sholeh. Padahal kita sering membaca sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang artinya: “Bersungguh-sungguhlah terhadap apa yang mendatangkan manfaat bagimu dan jangan merasa lemah”. Dalam hal mengefisiensikan waktu beliau pernah mengisyaratkan dalam sabdanya:
”Diantara ciri baiknya keislaman seseorang, ketika ia meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya”.(HR. Tirmidzi).

Lebih jauh Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu menegaskan hal yang semakna dalam ungkapannya yang masyhur, "Tiada hari yang lebih aku sesali selain hari dimana mataharinya tenggelam dihari itu, umurku berkurang dan amalku tidak bertambah". Bagi orang yg beriman bergantinya masa berarti bertambahnya ketakwaan dan ketaatan kepada Allah..


Selasa, 30 Desember 2014

Memories To Remember

This is my photo memories. Just to remembered. From orientation New
student in 2010 at Muhammadiyah University Of Yogyakarta up to
graduation 2014 as economic scholars. This is my memories with friends.
During be a student many story and experience that I get. And it’s can't
forgetten. I’m really happy because I have memories to remember. Good
or bad memories, it’s no matter what. I always grateful to Allah SWT.. :) 


Pertanyaan Buatku


Satu pertanyaan buatku ?

Apa yang akan kamu lakukan ketika ada seseorang menamparmu, apakah kamu akan menamparnya kembali atau kamu akan membiarkan dan melupakannya ?
Jawabanku adalah ketika aku ditampar maka aku akan membalasnya dengan pelukan hangat. Tahukah kamu apa maksudnya ? 

Tamparan ibarat kejahatan  yang dilakukan seseorang kepada kita, sementara pelukan ibarat kebaikan yang kita balas atas perlakuan jahat tersebut. 

Islam mengajarkan kita kesabaran, kelembutan, bukan kekerasan. Mungkin sulit untuk melakukannya, tapi percayalah bahwa kebaikan adalah cara terbaik untuk membalas perlakuan buruk. dan senyuman akan mengalahkan amarah dan benci..
Minggu, 28 Desember 2014

Perkataan Para Ulama tentang Cinta



Agar cinta tidak menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataaan para ulama berikut ini: 

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun kerdurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia, budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji. Hamka

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat tetapi membangkitkan semangat. Hamka

Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku Cinta Kepada-Nya ? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai. A’idh Al-Qorni

Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya. Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)

Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah. HR. At Tirmidzi

Semoga dengan memahami perkataan para ulama dapat membuat kita semakin tahu hakikat cinta yang sebenarnya..

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. Aku ingin mencintaimu seperti awan mencintai langit, aku ingin mencintaimu karna Allah karna dengan begitu akan semakin kokoh cintaku padamu karna Cinta ini  berasal dari Maha Cinta yaitu Rabb.." Wira