Setiap
manusia tidak luput dari sebuah, beberapa atau banyak kesulitan. Dan
tidak banyak pula yang berkeluh kesah atas semua itu. Saya bukanlah
seseorang yang pandai dalam berkata-kata sehingga berkilah bahwa saya
tidak pernah berkeluh kesah dan selalu tabah atas segala kesulitan.
Wajar saja jika manusia itu berkeluh kesah dan dia menjadi sedih.
Baik kesulitan atas ketidakbahagiaannya, ketidakberuntungannya, rasa
sakit yang mungkin sedang dia alami. Karena apa yang terjadi dalam
diri setiap manusia sudah diatur oleh Allah SWT. Hanya bagaimana kita
menghadapi kesulitan itu dan menjadikannya sebuah pelajaran hidup
yang dapat meningkatkan nilai spiritualitas terhadap yang Maha Kuasa.
Kesulitan yang dialami setiap manusia tentu ada hikmah dibalik semua
itu. Berprasangka baik akan menjadikan kita orang yang lebih kuat
menghadapi kesulitan. Hidup tidak hanya ada kesulitan saja. Seperti
firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al Insyirah: Inna ma’al ‘usri
yusro bahwa sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan bahkan dua
kemudahan..
“Kenapa
harus saya ?” melontarkan pertanyaan kepada Allah seakan-akan semua
yang Allah berikan tidak adil baginya, sehingga dia menyalahkan Allah
karena dia melihat hanya dia yang berada dalam lingkaran kesulitan
sedang orang lain tidak. Tapi tunggu dulu, jangan menduga bahwa
seorang yang tidur di kolong jembatan itu lebih menderita
dibandingkan dengan seorang yang tidur di rumah megah, semua itu
relative. Jangan melihat orang yang segar bugar sehat jasmaninya itu
terpelihara dari kesulitan. Boleh jadi ada hal hal yang tidak kita
ketahui yakni anaknya ada yang sakit atau anggota keluarganya ada
yang menderita. Sudah jelas bahwa setiap manusia tidak ada yang luput
dari kesulitan. Dan Allah tidak memilih milih siapa yang harus Ia
beri kesulitan. Apa yang Allah berikan kepada kita adalah baik. Namun
kita tentu harus cermat dalam menilainya. Terkadang kebaikan itu
diselimuti oleh ujian kesulitan sehingga ketika kita sudah melewati
ujian kesulitan itu yang selanjutkan adalah kita akan menikmati
hasilnya yaitu kebaikan yang hakiki. Baru kita sadar bahwa apa yang
telah diberikan Allah kepada kita adalah bentuk kasih sayang-Nya
kepada setiap umatnya..
Ketika
kita didera kesulitan, hal yang bijak adalah berpikir positif hadapi
masalah itu percayalah bahwa Allah selalu bersama kita. Jangan pernah
pesimistis bersandarlah kepada Allah karena dengan bersandar
kepada-Nya akan menciptkan optimistis yang tiada taranya. Lakukan
yang hal positif dan jadilah yang terbaik..
0 komentar:
Posting Komentar