Tak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2014 Sebelum fajar di tahun esok menjelang, ada baiknya kita melihat kembali lembaran-lembaran hari yang telah kita lalui. Iya, melihat kembali masa lalu, bukan untuk terus tenggelam, tapi untuk bangkit dan menjadi manusia baru di sisa waktu yang ada..
Bergantinya siang dan malam, hari demi hari,
musim demi musim, tahun demi tahun semestinya membuat kita sadar bahwa saat ini
kita sedang berada dalam sebuah perjalanan. Sejak kita dilahirkan, sejak itulah
pengembaran kita dimulai, lalu kita belajar untuk mengerti bahwa dunia hanyalah
tempat singgah..
Muhasabah.. Mungkin itulah hal yang tepat untuk kita lakukan sebelum memasuki tahun baru besok. Muhasabah berarti melihat kembali setiap lembaran hidup yang pernah kita lalui, apakah ada amal sholeh yang sudah kita persembahkan untuk terus kita tingkatkan ditahun yang akan datang, atau kekurangan-kekurangan yang kelak akan kita perbaiki disaat fajar esok menjelang..
Allah azza wa jalla
berfirman:
"Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan" (QS: Al-Hasyr: 18)..
Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah rahimahullah berkata : “Setiap hamba semestinya memiliki waktu-waktu
tertentu dimana dia menyendiri di dalamnya dengan do’a, dzikir,shalat, tafakkur
dan untuk melakukan muhasabah terhadap dirinya serta memperbaiki kondisi
hatinya).”(Majmu’ul fataawa Jilid:10). Jauh sebelum Syaikhul Islam, Imam
Al-Hasan Al-Basri pernah mengatakan: "Manusia akan senantiasa dlm kebaikan
selama masih ada penasehat dlm hatinya, dan muhasabah selalu menjadi
obsesinya"(Mawaa'idz Hasan Al-Basri).
"kenapa harus
muhasabah ?"
itu karena banyak di antara kita yang tak peduli dengan perguliran waktu.
Sebagian kita membiarkannya mengalir sepeti air, tanpa target, tanpa rencana
dan tanpa tujuan yang jelas. Padahal waktu terlalu mahal untuk dibiarkan
mengalir seperti air. Banyak diantara kita yang membiarkan waktu berlalu dengan
produktivitas kebaikan yang rendah atau sia-sia, sementara orang lain telah
jauh melangkah dengan berbagai macam amal sholeh. Padahal kita sering membaca
sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang artinya:
“Bersungguh-sungguhlah terhadap apa yang mendatangkan manfaat bagimu dan jangan
merasa lemah”. Dalam hal mengefisiensikan waktu beliau pernah mengisyaratkan
dalam sabdanya:
”Diantara ciri baiknya
keislaman seseorang, ketika ia meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat
baginya”.(HR. Tirmidzi).
Lebih jauh Ibnu Mas'ud
radhiyallahu anhu menegaskan hal yang semakna dalam ungkapannya yang masyhur,
"Tiada hari yang lebih aku sesali selain hari dimana mataharinya tenggelam
dihari itu, umurku berkurang dan amalku tidak bertambah". Bagi orang yg
beriman bergantinya masa berarti bertambahnya ketakwaan dan ketaatan kepada
Allah..
0 komentar:
Posting Komentar