Pengertian
Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK
No. 1 (IAI:2004:04) menyatakan bahwa: Laporan Keuangan merupakan laporan
periodeik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara
umum tentang status keuangan dari individu, asosiasi atau organisasi bisnis
yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan
arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Menurut harahap (2002:7), laporan
keuangan merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang
menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam
pengambilan keputusan dan juga dapat menggambarkan indicator kesuksesan
perusahaan mencapai tujuannya.
Fungsi
Laporan Keuangan
Fungsi laporan keuangan adalah Menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan (aktiva, kewajiban dan ekuitas. Menyediakan
informasi mengenai kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi pemakai informasi akutansi dalam pengambilan keputusan. Selain itu ada 4
point yang juga merupakan fungsi laporan keuangan yaitu:
1.
Menyusun
Perencanaan Kegiatan Perusahaan
Laporan keuangan memberikan sebuah
informasi yang berisi tentang kemampuan dari perusahaan untuk mengerjakan
sebuah perkerjaan. Kemampuan yang dimaksud adalah dari segi dana / keuangan.
Tentunya gambaran tersebut akan mampu membuat perusahaan untuk merencanakan
sebuah kegiatan yang menurut manajemen cocok untuk di laksanakan dan sesuai
dengan kondisi keuangan perusahaan. Tujuannya tentu adalah agar perusahaan
tidak mengalami kerugian karena menjalankan pekerjaan yang pada pertengahan
kehabisan dana dan akhirnya merugikan perusahaan.
2.
Mengendalikan
Perusahaan
Selain itu laporan keuangan juga
memberikan sebuah gambaran akan beberapa faktor yang mungkin timbul di masa
yang akan datang. Gambaran tersebut akan memudahkan pihak manajemen perusahan
untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya. Misalnya melihat kondisi perusahaan
banyak piutang yang tertunggak, tentu pihak perusahaan akan berusaha untuk
mengantisipasi hal tersebut dengan mengurangi penjualan kredit dan meningkatkan
penagihan.
3.
Dasar
Pembuatan Keputusan Dalam Perusahaan
Hampir sama dengan kedua point di atas
bahwa dengan adanya laporan keuangan akan memudahkan pihak manajemen untuk
mengambil tindakan, perencanaan yang kemudian di tetapkan menjadi sebuah
keputusan atas kelanjutan perusahaan.
4.
Pertimbangan dan pertanggung jawaban pada pihak Ekstern
Setiap perusahaan
akan memiliki keterkaitan dengan pihak luar (ekstern). Misalnya saja dengan
pihak yang ingin investasi ke perusahaan, atau pihak pemberi pinjaman seperti
bank tentu ingin melihat laporan keuangan yang dimiliki perusahaan. Disinilah
fungsi laporan keuangan sebagai pertimbangan. Sedangkan untuk fungsi
pertanggung jawaban adalah misalnya pada pihak pajak yang membutuhkan laporan
keuangan untuk menghitung pajak perusahaan.
Jenis
dan Bentuk Laporan Keuangan
Laporan keuangan terdiri dari:
1. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan mengenai pendapatan dan
beban-beban suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi juga
merupakan tujuan utama untuk mengukur tingkat keuntungan dari perusahaan dalam
suatu periode tertentu. Hasil akhir dari suatu laporan laba rugi adalah
keuntungan bersih atau kerugian. Kemudian bila perusahaan tidak membagi
deviden, maka seluruh hasil akhir tersebut menjadi laba ditahan. Tetapi bila
perusahaan membagi deviden, maka hasil akhir tersebut terlebih dahulu dikurangi
dengan deviden untuk memperoleh nilai laba ditahan. Laba Rugi, memiliki dua bentuk
penyajian yaitu:
a.
Single Step
Pada bentuk ini semua penghasilan yang
diperoleh dari berbagai kegiatan aktivitas dikelompokkan menjadi satu kelompok
yang disebut kelompok penghasilan, sedangkan untuk semua beban dikelompokkan ke
dalam satun kelompok yang disebut beban. Penghasilan bersih (laba) merupakan
selisih antara kelompok penghasilan dan total kelompok beban.
b.
Multiple Step
Pada bentuk ini penghasilan bersih
(laba) dihitung secara bertahap sesuai dengan aktivitas perusahaan. Dengan
demikian, semua penghasilan dan beban disajikan sesuai dengan
kegiatan/aktivitas, yaitu kegiatan usaha, di luar usaha dan luar biasa.
2.
Laporan perubahan modal
Menurut Rivai, Veithzal dan Idroes
(2007:619) mengemukakan bahwa: “Laporan perubahan ekuitas merupakan
laporan yang menggambarkan perubahan saldo akun ekuitas seperti modal disetor, tambahan
modal disetor, laba yang ditahan dan akun ekuitas lainnya.” Laporan keuangan
diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan
kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan
tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan
kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan.
Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk
mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan
harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap
perusahaan tertentu.
3. Neraca
Neraca menginformasikan posisi keuangan
pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah
kewajiban, dan modal perusahaan.
Menurut
harahap (2007:107) mengemukakan bahwa: “Laporan neraca atau daftar neraca
disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan
posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan ini disusun
setiap saat dan merupakan opname situasi keuangan pada saat itu.”
Dalam penyajiannya neraca dapat dibagi
dalam 3 bentuk, menurut Harahap (2002:75) bentuk neraca yang umum digunakan
adalah sebagai berikut:
a. Bentuk Neraca Staffel (Refort Form)
Neraca
ini dilaporkan satu halaman bertikal. Disebelah atas dicantumkan total aktiva
dan di bawahnya disajikan pos kewajiban dan pos modal.
b. Bentuk Neraca Skontro (Account Form)
Di
sini aktiva disajikan di sebelah kiri dan kewajiban serta modal ditempatkan di
sebelah kanan sehingga penyajiannya sebelah-menyebelah.
c. Bentuk yang Menyajikan Posisi Keuangan
(Financial Position Form)
Dalam
bentuk ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam bentuk sebelumnya
yang berpedoman pada persamaan akuntansi. Dalam bentuk ini pertama-tama
dicantumkan aktiva lancar dikurangi utang lancar dan pengurangannya diketahui
modal kerja. Modal kerja ditambah aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian
dikurangi utang jangka panjang, maka akan diperoleh model pemilik.
4.
Laporan
arus kas
Laporan arus kas menginformasikan
perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha,
pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan. Menurut Harahap
(2002:93) mengemukakan bahwa: “Laporan arus kas ini dinilai banyak memberikan
informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan likuiditas di
masa yang akan datang. Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan
tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada suatu periode
tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan
operasi, pembiayaan dan investasi.”
0 komentar:
Posting Komentar