PENGERTIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
Dokumen
sumber utama yang digunakan untuk mencatat overhead dalam jurnal adalah voucher
pembelian bukti permintaan bahan baku, kartu jam kerja, dan voucher jurnal umum. Dokumen –dokumen ini menyediakan
suatu catatan atau informasi yang akan dianalisis dan dicatat dalam akun
overhead pabrik memasukkan berbagai item yang dapat diklasifikasikan dalam
berbagai cara. Setiap perusahaan memiliki karakteristiknya masing-masing dan
harus membuat akun dan metode pengklasifikasiannya sendiri.
Pada
akhir bulan atau tahun overhead pabrik dibebankan dan overhead aktual
dibandingkan overhead aktual adalah jumlah biaya tidak langsung yang terjadi.
Sementara overhead pabrik yang dibebankan
adalah jumlah biaya yang dialokasikan ke output. Bagian ini
mengilustrasikan cara pembebanan overhead pabrik dan menentukan jumlah
pembebanan biaya overhead.
Biaya
overhead pabrik yang biasa dibebankan ke barang dalam proses, tetapi dalam
lingkungan just time, biaya overhead pabrik dapat dibebankan langsung ke harga
pokok penjualan. Ayat jurnal akhir periode kemudian dibuat untuk menyesuaikan
akun persediaan untuk porsi overhead pabrik dan biaya produksi lainnya yang
sesuai dengan unit di persediaan. Ayat jurnal yang lawannya dibuat ke akun
harga pokok penjualan mmengguanakn perhitungan biaya blackflush.
Debit
di akun pengendali overhead mencerminkan biaya overhead aktual yang terjadi
selama periode tersebut, sementara kreditnya mencerminkan jumlah yang
dibebankan. Karena debit dan kreditnya jarang sama, maka biasanya ada saldo
debit atau kredit di akun tersebut. Saldo debit mengindikasikan bahwa overhead
pabrik telah dibebankan terlalu rendah. Sedangkan saldo kredit berarti bahwa overhead
telah dibebankan telalu tinggi. Saldo pembebanan terlalu tinggi atau terlalu
rendah ini merupakan sumber bagi banyak informasi yang diperlukan oleh
manajemen untuk mengendalikan dan menilai efisiensi operasi dan penggunaan
kapasitas yang tersedia, serta untuk menghitung tarif overhead pabrik yang
telah ditentukan sebelumnya untuk
periode-periode berikutnya.
Alokasi
dari jumlah pembebanan yang terlalu rendah atu terlalu tinggi biasanya cukup sederhana. Diakhir periode akuntansi,
jumlah tersebut dapat diberlakukan sebagai biaya periodik atau dialokasikan ke
persediaan dan harga pokok penjualan. Jika jumlah overhead pabrik yang
dibebankan terlalu tinggi atau rendah
tidak signifikan, jumlah tersebut sebaiknya ditutup langsung ke ikhtisar
laba rugi atau ke harga pokok penjualan sebagai biaya periodik. Daripada memberlakukan overhead pabrik yang
dibebankan terlalu tinggi atau rendah adalah untuk merevisi semua jumlah
overhead pabrik yang telah di bebankan selama tahun itu. Revisi ini dicapai
untuk menyesuaikan ketiga akun yang ditunjukan karena semua jumlah overhead
pabrik dibebankan ada di saldo akhir tahun dari ketiga akun tersebut.
Bahan
baku langsung akan menjadi komponen utama produk dan dapat diukur dalam
hubunganya dengan jumlah yang diproduksi. Tenaga kerja langsung dibebankan
secara langsung pada produk dan perubahanya dapat diukur dalam hubunganya
dengan jumlah yang diproduksi. Oleh karena itu biaya per unit dari bahan baku
dan tenaga kerja langsung dalam kapasitas produksi tertentu adalah tetap, dengan
asumsi bahwa tidak ada perubahan harga atau tarif upah serta pengawasan yang
efektif tetap terlakasana. Berlawanan dari itu semua, bahan baku tidak langsung
dan tenaga kerja tidak langsung mungkin atau bahkan tidak mungkin dibebankan
secara langsung kepada produk. Bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak
langsung dapay dihubungkan secara langsung dengan produk baik dalam fisik
maupun biaya per unit. Untuk biaya-biaya yang tidak dapat secara langsung
dibebankan kepada produk atau tidak dapat dihubungkan secara langsung,
dikelompokan dalam biaya overhead pabrik.
Dengan
demikian biaya overhead pabrik (BOP) adalah seluruh biaya produksi yang tidak
dapat diklasifikasikan sebaga biaya bahan baku langsung atau biaya tenaga kerja
langsung. Biaya overhead pabrik dapat pula didefinisikan sebagai seluruh biaya
produksi yang tidak dapat dilacak atau tidak perlu dilacak ke unit produksi
secara individual. Pembedaan antara bahan baku langsung dengan bahan baku tidak
langsung serta antara tenaga kerja langsung dengan tenaga kerja tidak langsung
sering sukar dilakukan. Di suatu pabrik ada bahan baku dan tenaga kerja yang
dapat diklasifikasikan baik sebagai biaya langsung maupun tidak langsung. Pada
keadaan ini diperlukan metode klasifikasi yang tepat untuk menentukannya. Dalam biaya
overhead pabrik terdapat biaya variable, biaya overhead biaya tetap dan biaya overhead pabrik campuran.
Biaya overhead pabrik variable adalah biaya overhead pabrik yang besar kecil
dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi, sedangkan biaya overhead
pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang besar kecilnya tidak dipengaruhi
oleh besar kecilnya volume produksi. Contoh biaya overhead pabrik variabel adalah biaya bahan
penolong. Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang jumlah
totalnya (dalam kisaran tertentu) tidak berubah walaupun terjadi perubahan
volume kegiatan. Contoh biaya overhead pabrik tetap adalah pajak bumi dan
bangunan, biaya penyusutan aktiva tetap, dan biaya sewa gedung pabrik. Biaya
overhead pabrik campuran dapat dibedakan menjadi biaya overhead pabrik
semivariabel, misalnya biaya listrik pabrik dan biaya telepon pabrik, dan biaya
overhead pabrik bertahap, misalnya gaji supervisor dan gaji inspektur.
Departemen-departeman
yang terkait langsung dengan Overhead Pabrik, adalah Departemen Produksi dan Departemen Pembantu.
Departemen Produksi adalah bagian yang bekerja mengolah bahan baku menjadi
produk jadi. Dengan kata lain Departemen Produksi sebagai bagian yang secara
langsung memproses produk akhir.
Departemen Pembantu (Departemen Jasa) adalah bagian yang menyediakan
jasanya dan secara tidak langsung ikut berperanan dalam proses produksi.
Tujuan pengawasan Biaya Overhead
Pabrik adalah:
a.
Untuk mengetahui sesuai tidaknya
realisasi dengan yang direncanakan
a.
Untuk mengetahui besar kecilnya biaya
overhead
b.
Untuk menentukan bagian-bagian yang
bertanggung jawab
Kapasitas
yang dapat dipakai sebagai dasar penyusunan anggaran biaya overhead pabrik,
antara lain adalah:
a.
Kapasitas Praktis, adalah kapasitas teoritis
(yakni kapasitas pabrik untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh, tanpa
berhenti selama jangka waktu tertentu) dikurangi dengan kerugian waktu yang
tidak dapat dihindari karena hambatan intern perusahaan.
b.
Kapasitas Normal, adalah kemampuan perusahaan
berproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang
c.
Kapasitas Sesungguhnya Yang diharapkan,
adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam
periode yang akan dating.
Distribusi
Biaya Overhead Pabrik adalah pembagian biaya overhead pabrik tak langsung
departemen kepada departemen-departemen yang menikmatinya. Alokasi Biaya
Overhead Pabrik adalah pembagian Biaya Overhead Pabrik Departemen Pembantu ke
Departemen Produksi, atau dari Departemen Pembantu ke Departemen Pembantu yang
lain dan Departemen Produksi.
PERBEDAAN BIAYA OVERHEAD PABRIK NORMAL DENGAN SESUNGGUHNYA
Biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk dapat
berupa biaya overhead pabrik sesungguhnya atau biaya overhead pabrik yang
ditentukan di muka. Jika biaya overhead pabrik dibebankan sebesar biaya
sesungguhnya maka harga pokok produk baru dapat ditentukan setelah semua biaya
overhead pabrik sesungguhnya telah terkumpul. Padahal penentuan harga pokok
produk diperlukan pada saat barang selesai diproses. Untuk itu, perlu
ditetapkan biaya overhead pabrik yang ditentukan di muka atas dasar kapasitas
normal.
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Bila suatu biaya overhead terjadi
maka yang harus dilakukan pencatatan atasnya. Sebagaiman apada biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja, jurnal-jurnal dibuat dan diposting ke rekening buku
besar dan ke buku besr pembantu.
Jurnal atas dikeluarkannya biaya
overhead pabrik tersebut antara lain sebagai berikut:
Biaya overhead (sesungguhnya)
|
xxx
|
-
|
||
Persediaan bahan penolong
|
-
|
xxx
|
||
Persediaan supplies
|
-
|
xxx
|
||
Biaya penyusutan aktiva
|
-
|
xxx
|
||
Macam-macam biaya
|
-
|
xxx
|
Pencatatan pada buku besar pembantu
lebih dimaksudkan sebagai pengawasan dan pertanggungjawaban serta untuk
mendukung penyediaan data untuk biaya overhead pabrik sesungguhnya. Buku besar
pembantu bias dibuat untuk setiap operasi yang menunjukkan jenis biaya
overhead. Berikut adalah contoh buku besar pembantu dimaksud:
Biaya overhead dibebankan
Setelah biaya overhead sesungguhnya
dicatat di buku besar pembantu dan dicatat di rekening buku besar maka harus
dibuat pencatatan untuk mencatat biaya overhead pabrik yang dibebankan ke
produk.
Jurnal yang dilakukan adalah:
Barang dalam proses
|
xxx
|
||||||
Biaya overhead (dibebankan)
|
xxx
|
0 komentar:
Posting Komentar