Agar cinta tidak menjerumuskan
kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil hikmah dari
sumber-sumber islam dan perkataaan para ulama berikut ini:
Cinta itu adalah perasaan yang
mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari
langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika
ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun kerdurjanaan,
kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara tercela. Tetapi jika ia
jatuh kepada tanah yang subur, di sana
akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia, budi pekerti yang tinggi dan
lain-lain perangai yang terpuji. Hamka
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan
mengajar kita menghinakan diri tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan
melemahkan semangat tetapi membangkitkan semangat. Hamka
Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku Cinta
Kepada-Nya ? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus,
tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai
itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai. A’idh Al-Qorni
Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena
tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya. Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam,
Ibnu Rajab)
Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah. HR. At Tirmidzi
Semoga dengan memahami perkataan para ulama dapat membuat kita semakin tahu hakikat cinta yang sebenarnya..
"Aku ingin mencintaimu dengan
sederhana. seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang
menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana seperti isyarat yang
tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. Aku ingin mencintaimu
seperti awan mencintai langit, aku ingin mencintaimu karna Allah karna dengan
begitu akan semakin kokoh cintaku padamu karna Cinta ini
berasal dari Maha Cinta yaitu Rabb.."
Wira